Saturday, July 25, 2020

Investasi di Saham LUCK?

Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan bahwa salah satu financial planner ternama digugat oleh kliennya karena si klien merasa dirugikan oleh si financial planner. Penyebabnya karena si financial planner yang seharusnya hanya memberikan saran dan nasehat investasi saham tetapi malah ikut memainkan dana investasi si klien. Mending kalau dikelolanya untung, tetapi si klien mengaku justru saat ini dana investasinya malah dalam posisi rugi besar. Jadi bagaimana pendapat penulis terkait hal ini?

Saturday, July 18, 2020

Saham Salah Harga TBLA

TBLA atau Tunas Baru Lampung Tbk ini oleh BEI dikategorikan ke dalam sektor Agricultural berbarengan dengan AALI, SMAR, UNSP, SIMP dan lain-lain yang mayoritas merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Jadi biasanya sektor seperti ini memiliki tipikal bisnis yang cyclical, naik turun labanya tergantung dari harga komoditas CPO sehingga apabila harga CPO turun, maka turun pula labanya dan sebaliknya.

Akan tetapi untuk TBLA ini sedikit berbeda, karena perusahaan ini memiliki diversifikasi usaha, selain memiliki kebun sawit, TBLA juga memiliki ladang tebu dengan kontribusi dari sawit 70% dan tebu 30%. Jadi apabila harga CPO anjlok paling tidak kontribusi dari ladang tebu bisa menutupi. Selain itu, perusahaan memiliki industri hulu-hilir dari kedua komoditas tersebut. Jadi di sektor hulu perusahaan memiliki kebun sawit dan tebu, di sektor hilir perusahaan menjual minyak goreng dan gula pasir dengan merek Rose Brand.

Produk hilirisasi berupa minyak goreng dan gula pasir dengan merek Rose Brand dari TBLA

Saturday, July 4, 2020

BULL Saham yang Diuntungkan Karena Covid-19

Belakangan ini penulis mencari-cari perusahaan yang bisnisnya diuntungkan karena pandemi Covid-19, selain dari farmasi, fast-moving consumer goods, dan perusahaan media tentunya, karena sektor ini sudah ketebak akan terimbas positif akibat pandemi. Setelah LK kuartal I keluar pun juga mayoritas perusahaan-perusahaan kompak membukukan penurunan pendapatan, tapi ternyata ketika 24 Juni lalu BULL merilis laporan keuangannya, laba perusahaan naik hampir 5 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sahamnya sendiri ternyata sudah terbang sejak awal mei lalu dari 170an hingga kemaren ditutup di 302, sudah naik 70% lebih. Benarkah prospek BULL ini sebegitu menterengnya sejak Covid-19? Masih bisa naikkah harga sahamnya?

Kapal Tanker BULL Kangean, dibangun tahun 2004 sebagai kapal tangker minyak dengan kapasitas 38 ribu DWT dan panjang 173.9 meters. Kapal-kapal yang belakangan dibeli BULL berjenis Aframax dengan kapasitas angkut hingga lebih 100 ribu DWT dengan panjang kapal mencapai 250 meter. Total hingga saat ini BULL memiliki 17 kapal berjenis Aframax 
source image: market.bisnis.com