Friday, August 23, 2019

ENRG - Energi Mega Persada Saham Gocapan

Ya, saham yang akan kita bahas kali ini adalah Energi Mega Persada, yang sejatinya merupakan saham milik Bakrie. Nah, bagi beberapa investor ataupun trader di Indonesia mendengar kata Bakrie saja mungkin sudah merupakan antipati karena saham-saham grup Bakrie indentik dengan saham gorengan yang nilainya bisa saja tiba-tiba naik drastis, lalu besoknya turun, sebut saja salah satu contohnya saham yang pernah menjadi saham sejuta umat, BUMI.

Antipati tentu bagi sekelompok orang yang ketiban sial ketika membeli saham Bakrie sehingga jadi rugi bandar, tapi bagi segolongan investor lainnya yang pernah mendapatkan keuntungan dari saham-saham Bakrie, entah karena beruntung ataupun memang karena sudah menganalisis value dan potensinya, saham-saham Bakrie menjadi salah satu saham yang ditunggu-tunggu momentum bullishnya. Karena biasanya ketika saham-saham Bakrie mulai rebound, naiknya bisa gila-gilaan hingga berkali-kali lipat, dan ketika itulah saham-saham Bakrie mulai dipuja-puja lagi oleh para investor ataupun trader di Indonesia. Tapii, seketika itu juga bisa saja besoknya saham-saham Bakrie turun gila-gilaan juga sehingga banyak trader yang cut loss lalu kemudian mulai mengutuk-ngutuk dan akhirnya memiliki dendam kesumat terhadap saham-saham grup Bakrie ini.

Lalu, apabila saat ini ada saham Bakrie yang harganya gocap-an, sehingga resikonya sangat-sangat terbatas, apakah saham ini bisa menjadi peluang?

Sunday, May 5, 2019

KBLI - KMI Wire and Cable

Perusahaan ini sempat booming pada tahun 2016 dimana ketika itu harga sahamnya naik gila-gilaan dari harga 100 perak melonjak hingga tembus 700 di sepanjang 2016. Seharusnya perusahaan ini booming ketika pemerintah mendengungkan mega proyek pembangunan pembangkit listrik 20.000 MW pada 2014 lalu (bahkan pemerintah menaikkan menjadi 35.000 MW), tetapi karena proyeknya baru gencar dieksekusi hampir dua tahun kemudian, maka impact-nya ke perusahaan-perusahaan kabel baru terlihat pada laporan keuangan 2016 dan alhasil harga saham-saham perusahaan kabel melambung tinggi, terutama KBLI ini karena memang dibandingkan kompetitornya yang lain, perusahaan ini memiliki fundamental paling bagus. 

Akan tetapi, kenaikan harga saham KBLI ini hanya terjadi di sepanjang tahun 2016 saja, setelah Q1 2017 berlalu harga sahamnya terjun dari 700 menuju 400an dan terus turun selama tahun 2018 hingga akhirnya mentok di angka 200an di akhir 2018. Memasuki tahun 2019 KBLI mulai rebound, dan terus naik dari harga 300 pada awal tahun hingga per kemarin harga sahamnya ditutup di angka 454, sudah naik lebih dari 40%. Hal ini tidak lain diakibatkan oleh performa KBLI di sepanjang kuartal I 2019 dimana perusahaan membukukan kenaikan laba 199%. Lalu apakah di harga 450an tersebut KBLI masih punya potensi untuk naik? Dan bagaimana resiko serta prospeknya?