Saturday, June 30, 2018

ASSA - Adi Sarana Armada

Dahulunya perusahaan ini bernama Adira Rent sebelum kemudian berubah nama menjadi Adi Sarana Armada pada tahun 2009 dan kemudian listing dengan kode ASSA pada tahun 2012. Bisnis inti ASSA bergerak dalam bidang rental mobil sekaligus manajemen kendaraan dan sewa jasa driver dengan klien korporasi. Perusahaan juga melakukan jasa transportasi logistik dan sejak 2014 melakukan ekspansi dengan membuka balai lelang mobil dengan merk Bidwin.


Mungkin beberapa dari kita tidak asing dengan mobil box atau truk dengan logo seperti di atas. Entah kenapa penulis merasa logo tersebut memberikan kesan-kesan yang kental dan suasana yang agak-agak mirip dengan Astra. Dan ternyata, walaupun tidak ada kaitan kepemilikan langsung dengan Astra, tetapi ASSA memang bisa dibilang perusahaan mirip-mirip Astra. ASSA merupakan anak usaha dari Triputra Group, yang didirikan oleh Theodore Permadi Rachmat, mantan Bos Astra, yang kemudian merintis bisnis sendiri di Adira, Adaro, dan Triputra. Dan sepertinya TP Rachmat membujuk banyak kolega dan anak buahnya di Astra dulu untuk kemudian mengisi posisi di manajemen ASSA sehingga bisa dibilang inilah penyebab kenapa ASSA ini seolah memiliki cita rasa dan sentuhan ala-ala Astra.


Oke, dari sisi manajerial perusahaan ini tampak menjanjikan karena diisi oleh orang-orang yang kompetensi dan kapabilitasnya tidak diragukan lagi. Lalu dari segi fundamental, perusahaan ini pada 2017 lalu memiliki RoE 11%, terus meningkat sejak 2015 dimana RoE perusahaan 4% kemudian 7% pada 2016. Dan untuk 2018, pada LK kuartal I kemaren, perusahaan melaporkan kenaikan laba bersih hampir 80% dimana jika dianualisasikan RoE ASSA pada akhir 2018 akan menjadi sekitar 15-16%. Dan yang menjadi daya tarik ASSA ini adalah pbv-nya yang saat ini sebesar 0,86 pada harga 260.

Dan anehnya belum banyak investor publik yang melirik potensi ini walaupun persentase saham publik ASSA sekitar 41% dengan total 1,39 miliar lembar saham. Dengan demikian good newsnya adalah saham ASSA juga tergolong likuid. Dengan pbv yang hanya 0,86 tadi maka jelas ada peluang yang cukup lumayan di ASSA ini mengingat fundamental yang bagus dan manajemen yang mumpuni tadi.

Dengan harga penutupan terakhir sebesar 260, saya rasa ini waktu yang tepat untuk masuk ke ASSA. ASSA ini cocok untuk dijadikan long-term investment mengingat ekspansinya yang terencana menjanjikan pertumbuhan yang berkelanjutan, setidaknya perusahaan telah membuktikan pertumbuhan ini dalam 4 tahun terakhir. Bagi Anda yang masih ragu, bisa menunggu perusahaan merilis LK kuartal II pada Juli nanti. Apabila pertumbuhan perusahaan masih menjanjikan dengan annualized RoE masih dikisaran 15-16% dan sahamnya masih segitu-gitu aja, maka bisa langsung hajar kanan. Tapi saya sendiri telah memilih untuk masuk ASSA pada harganya saat ini, karena menurut saya ASSA telah memenuhi semua aspek: sahamnya undervalue, fundamental bagus, bertumbuh, dan last but not least manajemen yang mumpuni sehingga mampu memberikan rasa aman bagi investor untuk menanamkan uangnya di perusahaan ini.

2 comments:

  1. Ternyata sekarang terbukti,blog ini bisa menjadi referensi bagi pemula yang ingin berinvest ke saham.

    ReplyDelete
  2. artikel yang cukup menarik dan dibahas dengan analisis yang baik, terima kasih telah menambah keyakinan saya untuk memilih ASSA

    ReplyDelete